Ini Sebabnya Kutinggalkan Musik

Segala puji-pujian, hanya untuk Allah . Yang selalu memberikan nikmat yang begitu banyaknya sehingga banyak  dari kita sampai tak mampu bersyukur atas banyaknya nikmat itu. Dan shalawat patut kita ucapkan sebagai rasa hormat dan terimakasih kita kepada Nabi kita Muhammad . Semoga Allah mempersatukan kita kelak dengan beliau di hari kiamat nanti.

Musik, suatu hal yang sudah familiar dilingkungan kita. Atau mungkin saking banyaknya, kita tidak bisa lepas dari yang namanya musik. Mungkin antum yang membaca ini pun masih menggandrunginya. Namun dengan izin Allah akhi, kita akan mencoba meninggalkan musik mulai hari ini, Insyaallah.





MENGAPA MENINGGALKANNYA?
Pertama yang pasti ditanyakan, “Kenapa harus kutinggalkan?”. Pertanyaan ini dapat mudah terjawab jika antum membuka pikiran dan berusaha mencari kebenaran. Bukan pembenaran. Sebab, sebanyak apapun nasihat yang akan ana tulis disini, antum tidak akan membenarkan satupun dari kata-kata disini karena hatimu masih tertutup rapat sehingga menyulitkan kebenaran masuk ke hatimu.



MANFAAT MUSIK
Untuk menjadi seorang muslim yang baik. Ada sebuah hadits yang menyebutkan tentang ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi , beliau bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).


Kebaikan islam sesorang dapat dilihat dari seberapa jarangnya orang melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Lalu, apakah musik bermanfaat?

Diantara pendapat mungkin mengatakan “Tentu saja bermanfaat! Itu kan media hiburan kami.”

Ikhwah fillah, wallahi. Demi Allah. Inilah salah satu dari banyak sebab umat muslimin hancur! Kita menganggap hal-hal yang tidak bermanfaat semacam ini adalah hiburan. Musik, film, televisi. Semua ini menjauhkan kita dari Al-Qur’an! Terlebih lagi yang menikmati itu semua kebanyakan adalah para pemuda. Suatu umat dilihat dari pemudanya. Jika hancur, maka hancurlah umat itu. Jika baik, maka kuatlah umat itu. Bagaimana kita bisa kembalikan islam jika kita para pemudanya masih menggandrungi hal tersebut? Tentu suatu yang mustahil.


Mengapa kita harus mendengarkan musik jika kita bisa mendengarkan murottal Al-Qur’an yang dengan mendengarnya kita mendapat pahala?

إِنَّ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ لَهُ أَجْرٌ وَإِنَّ الَّذِي يَسْتَمِعُ لَهُ أَجْرَانِ
Sesungguhnya orang yg membaca Al Qur'an mendapatkan satu pahala & orang yg mendengarkannya mendapatkan dua pahala. [HR. Darimi No.3232].
مَنْ اسْتَمَعَ إِلَى آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ كَانَتْ لَهُ نُورًا
Barangsiapa yg mendengarkan satu ayat dari Kitabullah, maka ayat itu akan menjadi cahaya baginya. [HR. Darimi No.3233].

Adakah musik yang jika dapat memberikan pahala bagi pendengarnya? Tentulah tidak ada.



HUKUM MUSIK MENURUT QURAN DAN HADITS
Terlepas dari keutamaan mendengarkannya, Qur’an itu sendiri melarang seorang muslim mendengarkan perkataan yang tidak berguna dalam Luqman ayat 6.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan."

Bagaimanakah cerminan musik di zaman ini? Berisi tentang apakah bait-bait lirik musik masa kini?
Tentu tidak akan jauh dari cinta-cinta haram dan palsu, menunggu pacar, merindukan pacar, ditinggal pacar, perzinahan, romantisme-romantisme semu. Bahkan lirik tentang narkoba pun ada jika antum mencermati lirik lagu barat. Laa hawla wala quwwata illaa billaah....
Terlebih lagi para ulama sepakat bahwa yang ayat itu maksud adalah nyanyian.

Masih tidak percaya?

Rasulullah pun melarang dalam haditsnya,
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
“Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik. (HR. Bukhari)

Sebuah hadits yang tegas disampaikan oleh teladan kita, Rasullullah . Maka apalagi yang menyebabkanmu masih ingin mendengar musik?


COBA DULU, BARU TAU.
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama mencoba untuk mengalihkan interest dan hobi kita dari mendengarkan musik, ke mendengarkan lantunan Al-Qur’an. Dulu ana juga penikmat musik. Bisa bermain gitar. Baik lagu dalam negeri hingga luar negeri, genre pop, rock, jazz, RnB, semua dicoba. Rela membayar untuk bebas mendengarkannya di suatu aplikasi music player ternama S*****y. Sementara website quranicaudio.com menyediakan murottal dengan puluhan qari’-qari’ ternama seperti Syaikh as-Sudais, Al-Aafasy, Al-Ghamdi, dan lain-lain. Alhamdulillah sekarang sudah berhenti bermain gitar dan mendengarkan musik, mulai mengurangi menonton televisi, serta mengisi music library di handphone dengan resitasi Qur'an.

Jika tidak mencoba, kita tidak akan tahu apakah kita mampu. Lagipula kita belum tau juga seberapa buruknya hidup tanpa musik. Atau bahkan tidak buruk sama sekali. Semua bisa diketahui apabila kita mencobanya.

Marilah bawa islam meraih kejayaannya sebagai seorang pemuda!



Wallahu waliyyut taufiq.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membantah Argumen Pandji Pragiwaksono

Studi Terakhirku

Coretan Penulis: Toleransi dalam Perspektif Islam