Studi Terakhirku

Nama saya Ivan Mustofa Lubis. Biasa dipanggil Ivan atau Lubis. Sejak kecil, saya tinggal di Bekasi. Sebuah kota di pinggiran Kota Jakarta. Sejak kecil pula saya memiliki cita-cita. Karena saya yang pada waktu kecil gemar membaca, cita-cita saya pun berubah setiap kali saya mengganti bacaan.

Pada awalnya, saya membaca buku tentang planet-planet dan luar angkasa. Maka saya bercita-cita menjadi Astronot. Lalu saya membaca majalah rumah. Maka saya mengganti cita-cita menjadi Arsitek. Dan masih banyak lagi cita-cita setelahnya. Saya bahkan pernah bercita-cita sebagai koki dan dokter. Namun pada akhir masa studi saya di SMA, saya memutuskan untuk mengambil program studi Arsitektur sebagai pendidikan formal terakhir saya.

Alasan pribadi dalam memilih Arsitektur sebenarnya hanyalah sebatas logika umum. Saya menganggap bahwa dengan memilih arsitektur, saya tidka akan mudah bosan dalam proses pembelajaran. Pada saat itu saya berpikiran bahwa jurusan lain akan sangat membosankan. Masuk kelas, duduk, mendengarkan dosen, mencatat, itu semua pasti sangat membosankan. Tetapi di Arsitektur, kita memiliki mata kuliah Studio yang membebaskan mahasiswanya bereksplorasi dengan imajinasinya.

Adapun kenapa memilih berkuliah di UPN, adalah karena kesadaran diri saya yang tinggi. Sebagai seorang siswa yang tidak begitu bersinar di SMA, saya tidak ingin muluk-muluk dalam pemilihan Universitas. Bagi saya, dimanapun seseorang belajar, maka sama saja dalam peluang suksesnya. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada seluruh adik-adik yang masih duduk di akhir bangku SMA dan menyadari kemampuannya tidak seberapa, untuk mengikuti jejak saya dengan masuk UPN.

"Bukan pesimis, melainkan realistis."

Berbicara tentang Arsitektur, Arsitektur merupakan bidang ilmu yang berasal dari penggabungan antara ilmu sains dan ilmu seni. Sejumlah disiplin ilmu seperti ilmu teknik sipil, lingkungan, geografi, fisika, seni, hingga psikologi, semua bisa di temui di Arsitektur. Pada dasarnya, Arsitektur adalah ilmu merancang bangunan yang nantinya bangunan itu harus kuat tegak berdiri, terlihat indah dipandang, serta nyaman ditempati manusia.



Arsitektur, sebagai pendidikan formal terakhir saya, saya berharap yang terbaik dari ini. Jika sebelumnya saya bersikeras untuk belajar di jurusan agama, dan kedua orangtua saya tidak setuju., maka saya memilih Arsitektur agar mendapat restu orangtua. Dalam tiap detik saya belajar di jurusan ini, saya selalu meniatkan ini sebagai bakti saya kepada kedua orangtua. Karena saya jarang berbakti kepada mereka.

Komentar

  1. Ingat ya, kata "karena" dan "maka" lebih baik tidak digunakan di awal kalimat. Secara keseluruhan tulisanmu sudah baik.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membantah Argumen Pandji Pragiwaksono

Menjelang Aksi Damai 212 - Bahaya Khawarij