Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Tidak boleh mensholatkan pendukung Ahok, Berlebihankah?

Hal ini nampaknya menjadi suatu masalah yang tiada habisnya. Semua orang mengeluarkan argumennya. Ada yang asal berbicara, ada yang berbicara mengikuti logika dan akalnya, dan tidak sedikit juga yang mengambil pendapat dari Al-Qur’an dan Hadits , dan inilah sebaik-baik jalan . Jika ditelusuri menggunakan Al-Qur’an dan Hadits, masalah ini seharusnya tuntas dengan 2 langkah, 1. QS. An-Nisa : 138-139 بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا (138) Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (139) (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi Auliya’ dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” (QS. Al-Nisa’: 138-139) Makna Auliyâ’ pada ayat ini sang

Raih Naungan Allâh Jalla Jalaluhu: Pemuda yang dibesarkan dalam keta’atan kepada Allah

Gambar
Tahapan kehidupan manusia terbagi menjadi 5 tahap; dimulai dari [1] sesuatu yang tidak ada, kemudian [2] berada di alam kandungan, kemudian [3] berada di dunia, kemudian [4] berada di alam kubur/barzakh, dan terakhir [5] memasuki kehidupan akhirat. Dan hari akhir inilah tahap akhir kehidupan manusia. Disaat tiba Hari Akhir, tiupan sangkakala diperdengarkan. Tiupan pertamanya membuat segala yang ada di langit dan bumi mati dan membinasakan alam semesta. Pada tiupan kedua, bumi terbentuk kembali dan membentuk hamparan setelah sebelumnya di hancurkan. Hamparan itu nantinya akan dijadikan tempat berkumpul manusia setelah dibangkitkan dari kubur mereka. Seluruh umat manusia dikumpulkan di suatu tempat yang lapang dan sangat luas. Mereka bangkit dalam kondisi dan perasaan yang bermacam-macam. Menunggu keputusannya masing-masing. Pada hari itu manusia dikumpulkan dengan kondisi yang tidak dikhitan (disunat), tidak beralas kaki, dan telanjang. Seluruh manusia menyesali perbuatanny