Menjelang Aksi Damai 212 - Bahaya Khawarij

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Segala puji bagi Allah swt. yang telah menganugrahkan nikmat dan hidayahnya sehingga kita masih berada dalam fitrah islam sampai detik ini. Shalawat serta salam juga kira sampaikan kepada nabi Muhammad saw. yang telah membimbing umatnya tetap pada jalan yang lurus.


Dalam rangka menjelang demo/aksi damai pada tanggal 2 Desember hari Jum'at nanti, saya akan membahas tentang ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDJaTpnYXoCesSrEjrUgGI4J7Vfjs6fP9K7e5EawKxUll2wtx0C_fKSq5rO1WuWOgV5ZsXFEQer4OxraEu9DkcpHaCV1uVrbLwudFb3Y-TG0ZELdoCIjZjJ9g89YqgKIhMucW7nsLo00I/s320/aksi-bela-Islam-hukum-ahok.jpeg
Demo atau Aksi Damai yang direncanakan digelar pada Jum'at pekan ini merupakan kelanjutan dari dari aksi sebelumnya pada tanggal 4 November yang penyebabnya adalah sama, yaitu menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Pertahana, Ahok, segera ditahan yang karena baru-baru ini beliau dinaikkan statusnya menjadi tersangka.

Namun, bagaimanakah sikap kita menanggapi ini? Apakah kita harus mendukung hal ini? Atau bahkan turun ke jalan berteriak2 menyuarakan pendapat kita? TIDAK sama sekali, akhi. Akhi dan ukhti sekalian yang berniat ingin ikut berdemo atau bahkan kembali ikut setelah demo sebelumnya ikut? Kalian masih punya kesempatan untuk membaca artikel ini dan berpikir kembali untuk mengikuti demo tersebut.

Tentu kalian bertanya-tanya, mengapa ana melarang kalian berdemonstrasi? 

Karena sesungguhnya ini adalah suatu amalan yang diberasal dari golongan Khawarij

Yap. Namun, siapakah kaum Khawarij itu?

Khawarij adalah salah satu golongan dari tubuh umat islam yang mengkafirkan pelaku dosa besar dan keluar dari pemerintahan yang sah

Adapun dinamakan khawarij karena mereka keluar (khuruj) dari pemerintah yang sah.


Khawarij diduga telah muncul di zaman Rasulullah saw.,

Dalam suatu riwayat, diceritakan bahwa ada seseorang bernama Dzul Khuwaishiroh At Tamimi mengatakan kepada rasulullah yang ketika itu sedang membagikan harta rampasan perang, dia berkata, "berlaku adillah wahai Rasulullah!". Maka Rasulullah saw. pun menjawab, "celaka engkau, siapa lagi yang akan berlaku adil kalau aku tidak berlaku adil". Melihat hal tersebut, Umar bin Khattab pun berkata, "biarkan saya membunuhnya wahai Rasulullah". Rasulullah saw. pun bersabda, "biarkan dia! Sesungguhnya dia memiliki pengikut yang sholat kalian terasa remeh dibandingkan sholatnya, puasa kalian terasa remeh dibandingkan dengan puasanya, mereka terlepas dari agama sebagaimana anak panah yang terlepas dari busurnya……"

Disana terlihat kesombongan Dzul Khuwaishiroh yang memvonis Rasulullah adalah seorang yang tidak adil. Namun seperti yang kita ketahui, Rasulullah saw. adalah orang yang paling adil dan jujur. Mana mungkin ada seseorang lagi yang keadilannya melebihi Rasulullah? Ini adalah salah satu sifat-sifat Khawarij. Kita bisa simpulkan bahwa akar-akar jiwa Khawarij mulai tumbuh sejak zaman dahulu. Walaupun masih berupa 'sifat' dan belum berbentuk golongan/kelompok,  namun pada masa ini, golongan ini layaknya lumut yang ditemukan disetiap sudut kota. Bahkan karena adanya aksi damai yang digelar akhir-akhir ini. Sangat mudah ditemukan keberadaanya. 

Keberadaan golongan Khawarij sangat meresahkan. Mengapa demikian? Karena Mereka dikhawatirkan mampu merusak iman dan aqidah kaum muslimin. Mereka jauh lebih berbahaya dibanding dengan orang kafir karena memang, mereka berpenampilan 'Muslim', sehingga kita sering tidak menyadarinya saat mereka menyebarkan kesesatan diantara kita. Terlebih lagi jika kita tidak tau ilmunya.

Sesuai yang saya garis bawahi dalam definisi dan riwayat di atas, bisa kita simpulkan bahwa salah satu dari banyak ciri-ciri Khawarij adalah: Tidak sabar dengan penguasa yang dzholim.

Mungkin dari kalian ada yang berfikiran, "Loh? Pemimpin dzholim memang harus diprotes dan digulingkan!
Lagi lagi, akhi sekalian salah. Bahkan dengan berfikiran seperti itu, akhi bisa digolongkan sebagai seorang Khawarij.  Karena memang itulah pemikiran Khawarij, membangkang kepada pemerintahan yang sah. Namun tenang saja, segera setelah akhi membaca artikel ini, insyaallah akhi akan berubah pikiran.

Mari kita lihat bersama apa yang dikatakan Rasulullah saw. tentang golongan ini dan seberapa berbahayanya mereka menurut hadits Rasulullah saw.

Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda:
تَمْرُقُ مَارِقَةٌ عِنْدَ فُرْقَةٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يَقْتُلُهَا أَوْلَى الطَّائِفَتَيْنِ بِالْحَقِّ.
‘Akan memisahkan diri satu kelompok (Khawarij) ketika kaum muslimin berpecah belah. Kelompok itu akan diperangi oleh salah satu golongan dari dua golongan yang lebih dekat dengan kebenaran.’” [HR. Muslim]
Dari Abu Sa’id Radhiyallahu anhu bahwasanya ketika beliau ditanya tentang al-Haruriyyah, beliau menjawab, “Aku tidak tahu apa al-Haruriyyah itu? Aku mendengar Nabi saw. bersabda:
يَخْرُجُ فِـي هَذِهِ اْلأمَّةِ -وَلَمْ يَقُلْ مِنْهَا- قَوْمٌ تَحْقِرُونَ صَلاَتَكُمْ مَعَ صَلاَتِهِمْ، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَـاوِزُ حُلُوقَهُمْ أَوْحَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ.
“Akan keluar di dalam umat ini -beliau tidak mengatakan di antaranya- suatu kaum yang kalian menganggap remeh shalat kalian dibandingkan shalat mereka, mereka membaca al-Qur-an namun tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama bagaikan anak panah yang keluar dari busurnya.” [HR. Al-Bukhari]
Nabi saw. telah memerintahkan untuk memerangi kelompok Khawarij, dan beliau menjelaskan bahwa dalam memerangi mereka terdapat pahala dan ganjaran bagi orang yang membunuh mereka. Hal ini merupakan dalil kesesatannya kelompok ini dan jauhnya mereka dari Islam, juga bahayanya yang besar terhadap umat ini disebabkan fitnah dan kekacauan yang ditimbulkan oleh mereka.
Dijelaskan dalam ash-Shahiihain, dari ‘Ali Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِـي آخِرِ الزَّمَانِ، أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ، سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ، يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ، لاَ يُجَـاوِزُ إِيْمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّيْنِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، فَأَيْنَمَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ، فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
‘Akan keluar satu kaum di akhir zaman, (mereka) adalah orang-orang yang masih muda, akal mereka bodoh, mereka berkata dengan sebaik-baiknya perkataan manusia, keimanan mereka tidak melewati kerongkongan, mereka keluar dari agama bagaikan anak panah yang keluar dari busurnya, di mana saja kalian menjumpai mereka, maka (perangilah) bunuhlah, karena sesungguhnya dalam memerangi mereka terdapat pahala di hari Kiamat bagi siapa saja yang membunuh mereka.’”

Tidak hanya itu. Jika kita pikirkan dan telaah dengan baik, kita mampu melihat bahwa demonstrasi adalah bid'ah dilihat dari berbagai sudut pandang.

1. Demonstrasi merupakan amalan yang tertolak

Kaum muslimin Indonesia saat ini berdemo untuk meninggikan agama Allah, membela agama Allah, mengharumkan agama Allah, bahkan menganggap aksi ini sebagai Jihad dan Ibadah. Namun kita semua mengetahui bahwa "Hukum asal Ibadah adalah terlarang, kecuali ada dalil yang memerintahkannya."

Nabi saw. bersabda: "Siapa saja yang membuat ajaran baru dalam agama ini dan bukan termasuk bagian darinya maka akan tertolak” [HR Muttafaqun Alaih]

Kita lihat disini, apakah ada dalil yang memerintahkan untuk berdemonstrasi? Silahkan cari dan tuliskan di kolom komentar jika anda menemukannya.

2. Demonstrasi tidak pernah dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya

Jika kita tidak menemukan hadist yang menyerukan untuk kita berdemonstrasi, namun marilah kita melihat sejarah keislaman. Sejarah menunjukkan bahwa tidak pernah ada catatan demonstrasi baik pada masa Rasulullah, para sahabat, juga masa kerajaan Islam lainnya. Jika demonstrasi itu baik, tentu mereka telah mendahului kita dalam hal itu.

3. Terdapat unsur tasyabbuh dalam demonstrasi

Dikarenakan sejarah islam tidak mengenal adanya demonstrasi, maka jelas hal ini meniru orang kafir yang pertama kali melakukan hal ini. Tasyabbuh atau menyerupai jelas hukumnya dalam Islam.

4. Menyimpan kemungkaran yang sangat banyak

Seperti turunnya para perempuan ke jalan, yang seharusnya dilindungi di dalam rumah. Demikian juga anak-anak. Serta memungkinkan terjadinya ikhtilath (bercampurnya laki-laki dan perempuan). Belum lagi kata-kata kasar berupa celaan, umpatan keji dan omongan-omongan tidak pantas yang dikhawatirkan keluar dari mulut para peserta demo? Masyaa Allah.....

Masih banyak lagi mudharat dari mengikuti demo ini. Mungkin ada sedikit manfaat dari berdemo namun dalam Islam, apabila suatu hal yang mudaharatnya lebih banyak daripada faedahnya, maka hal tersebut patut ditinggalkan. Semoga mampu menambah pengetahuan dan bermanfaat.

Kesimpulan: Hukum seharusnya sesuai Al Quran dan Hadits untuk penghina Al-Quran adalah dibunuh. Namun karena hukum yang berlaku di Indonesia adalah hukum thagut buatan manusia, maka hendaknya kita bersabar dan mendo'akan pak Ahok agar diberi hidayah. Karena sesungguhnya senjata terkuat seorang muslim adalah do'a. Bukannya turun ke jalan untuk berdemonstrasi.

Itu saja dari ana. Yang benar datangnya dari Allah swt., yang salah datangnya dari ana ataupun syaithan. Tunggu kembali edisi berikutnya dari blog ini.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membantah Argumen Pandji Pragiwaksono

Studi Terakhirku

Coretan Penulis: Toleransi dalam Perspektif Islam