Menjelang Aksi Damai 212 - Bahaya Khawarij
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Segala puji bagi Allah swt. yang telah menganugrahkan nikmat dan
hidayahnya sehingga kita masih berada dalam fitrah islam sampai detik ini.
Shalawat serta salam juga kira sampaikan kepada nabi Muhammad saw. yang telah
membimbing umatnya tetap pada jalan yang lurus.
Dalam rangka menjelang demo/aksi damai pada
tanggal 2 Desember hari Jum'at nanti, saya akan membahas tentang ini.
Demo atau Aksi Damai yang direncanakan digelar pada Jum'at pekan
ini merupakan kelanjutan dari dari aksi sebelumnya pada tanggal 4 November yang
penyebabnya adalah sama, yaitu menuntut agar Gubernur DKI Jakarta
Pertahana, Ahok, segera ditahan yang karena baru-baru ini beliau
dinaikkan statusnya menjadi tersangka.
Namun, bagaimanakah sikap kita menanggapi ini? Apakah kita harus
mendukung hal ini? Atau bahkan turun ke jalan berteriak2 menyuarakan pendapat
kita? TIDAK sama sekali, akhi. Akhi dan
ukhti sekalian yang berniat ingin ikut berdemo atau bahkan kembali ikut setelah
demo sebelumnya ikut? Kalian masih punya kesempatan untuk membaca artikel ini
dan berpikir kembali untuk mengikuti demo tersebut.
Tentu kalian bertanya-tanya, mengapa ana melarang kalian
berdemonstrasi?
Karena sesungguhnya ini adalah suatu amalan yang diberasal dari
golongan Khawarij.
Yap. Namun, siapakah kaum Khawarij itu?
Khawarij adalah salah satu golongan dari
tubuh umat islam yang mengkafirkan pelaku dosa besar dan keluar dari
pemerintahan yang sah.
Adapun dinamakan khawarij karena mereka keluar (khuruj)
dari pemerintah yang sah.
Khawarij diduga telah muncul di zaman Rasulullah saw.,
Dalam suatu riwayat, diceritakan bahwa ada seseorang bernama Dzul
Khuwaishiroh At Tamimi mengatakan kepada rasulullah yang
ketika itu sedang membagikan harta rampasan perang, dia berkata, "berlaku
adillah wahai Rasulullah!". Maka Rasulullah saw. pun
menjawab, "celaka engkau, siapa lagi yang akan berlaku adil kalau aku
tidak berlaku adil". Melihat hal tersebut, Umar bin Khattab pun berkata,
"biarkan saya membunuhnya wahai Rasulullah". Rasulullah saw. pun
bersabda, "biarkan dia! Sesungguhnya dia memiliki pengikut yang sholat
kalian terasa remeh dibandingkan sholatnya, puasa kalian terasa remeh
dibandingkan dengan puasanya, mereka terlepas dari agama sebagaimana anak panah
yang terlepas dari busurnya……"
Disana terlihat kesombongan Dzul Khuwaishiroh yang memvonis
Rasulullah adalah seorang yang tidak adil. Namun seperti yang kita ketahui,
Rasulullah saw. adalah orang yang paling adil dan jujur. Mana mungkin ada
seseorang lagi yang keadilannya melebihi Rasulullah? Ini adalah salah
satu sifat-sifat Khawarij. Kita bisa simpulkan bahwa akar-akar jiwa
Khawarij mulai tumbuh sejak zaman dahulu. Walaupun masih berupa 'sifat' dan
belum berbentuk golongan/kelompok, namun pada masa ini, golongan ini
layaknya lumut yang ditemukan disetiap sudut kota. Bahkan karena adanya aksi
damai yang digelar akhir-akhir ini. Sangat mudah ditemukan
keberadaanya.
Keberadaan golongan Khawarij sangat meresahkan. Mengapa demikian?
Karena Mereka dikhawatirkan mampu merusak iman dan aqidah kaum muslimin.
Mereka jauh lebih berbahaya dibanding dengan orang kafir
karena memang, mereka berpenampilan 'Muslim', sehingga kita sering tidak
menyadarinya saat mereka menyebarkan kesesatan diantara kita. Terlebih lagi
jika kita tidak tau ilmunya.
Sesuai yang saya garis bawahi dalam definisi dan riwayat di atas,
bisa kita simpulkan bahwa salah satu dari banyak ciri-ciri Khawarij adalah: Tidak
sabar dengan penguasa yang dzholim.
Mungkin dari kalian ada yang berfikiran, "Loh? Pemimpin
dzholim memang harus diprotes dan digulingkan!
Lagi lagi, akhi sekalian salah. Bahkan dengan
berfikiran seperti itu, akhi bisa digolongkan sebagai seorang Khawarij.
Karena memang itulah pemikiran Khawarij, membangkang kepada pemerintahan
yang sah. Namun tenang saja, segera setelah akhi membaca artikel ini,
insyaallah akhi akan berubah pikiran.
Mari kita lihat bersama apa yang dikatakan Rasulullah saw. tentang
golongan ini dan seberapa berbahayanya mereka menurut hadits Rasulullah saw.
Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id
al-Khudri Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda:
تَمْرُقُ مَارِقَةٌ عِنْدَ
فُرْقَةٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يَقْتُلُهَا أَوْلَى الطَّائِفَتَيْنِ بِالْحَقِّ.
‘Akan memisahkan diri satu kelompok (Khawarij) ketika kaum
muslimin berpecah belah. Kelompok itu akan diperangi oleh salah satu golongan
dari dua golongan yang lebih dekat dengan kebenaran.’” [HR. Muslim]
Dari Abu Sa’id Radhiyallahu anhu bahwasanya ketika beliau ditanya
tentang al-Haruriyyah, beliau menjawab, “Aku tidak tahu apa al-Haruriyyah itu?
Aku mendengar Nabi saw. bersabda:
يَخْرُجُ فِـي هَذِهِ
اْلأمَّةِ -وَلَمْ يَقُلْ مِنْهَا- قَوْمٌ تَحْقِرُونَ صَلاَتَكُمْ مَعَ
صَلاَتِهِمْ، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَـاوِزُ حُلُوقَهُمْ
أَوْحَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ.
“Akan keluar di dalam umat ini -beliau tidak mengatakan di
antaranya- suatu kaum yang kalian menganggap remeh shalat kalian dibandingkan
shalat mereka, mereka membaca al-Qur-an namun tidak melewati kerongkongan
mereka, mereka keluar dari agama bagaikan anak panah yang keluar dari
busurnya.” [HR. Al-Bukhari]
Nabi saw. telah memerintahkan untuk memerangi kelompok Khawarij,
dan beliau menjelaskan bahwa dalam memerangi mereka terdapat pahala dan
ganjaran bagi orang yang membunuh mereka. Hal ini merupakan dalil kesesatannya
kelompok ini dan jauhnya mereka dari Islam, juga bahayanya yang besar terhadap
umat ini disebabkan fitnah dan kekacauan yang ditimbulkan oleh mereka.
Dijelaskan dalam ash-Shahiihain, dari ‘Ali Radhiyallahu anhu, ia
berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِـي
آخِرِ الزَّمَانِ، أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ، سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ، يَقُولُونَ
مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ، لاَ يُجَـاوِزُ إِيْمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ،
يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّيْنِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ،
فَأَيْنَمَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ، فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا
لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
‘Akan keluar satu kaum di akhir zaman, (mereka) adalah orang-orang
yang masih muda, akal mereka bodoh, mereka berkata dengan sebaik-baiknya
perkataan manusia, keimanan mereka tidak melewati kerongkongan, mereka keluar
dari agama bagaikan anak panah yang keluar dari busurnya, di mana saja kalian
menjumpai mereka, maka (perangilah) bunuhlah, karena sesungguhnya dalam
memerangi mereka terdapat pahala di hari Kiamat bagi siapa saja yang membunuh
mereka.’”
Tidak hanya itu. Jika kita pikirkan dan telaah dengan baik, kita
mampu melihat bahwa demonstrasi adalah bid'ah dilihat dari berbagai
sudut pandang.
1. Demonstrasi merupakan amalan yang tertolak
Kaum muslimin Indonesia saat ini berdemo untuk meninggikan agama
Allah, membela agama Allah, mengharumkan agama Allah, bahkan menganggap aksi
ini sebagai Jihad dan Ibadah. Namun kita semua mengetahui bahwa "Hukum asal Ibadah adalah terlarang, kecuali ada
dalil yang memerintahkannya."
Nabi saw. bersabda: "Siapa saja yang membuat ajaran baru
dalam agama ini dan bukan termasuk bagian darinya maka akan tertolak” [HR
Muttafaqun Alaih]
Kita lihat disini, apakah ada dalil yang memerintahkan untuk
berdemonstrasi? Silahkan cari dan tuliskan di kolom komentar jika anda
menemukannya.
2. Demonstrasi tidak pernah dicontohkan Rasulullah dan para
sahabatnya
Jika kita tidak menemukan hadist yang menyerukan untuk kita
berdemonstrasi, namun marilah kita melihat sejarah keislaman. Sejarah
menunjukkan bahwa tidak pernah ada catatan demonstrasi baik pada masa
Rasulullah, para sahabat, juga masa kerajaan Islam lainnya. Jika
demonstrasi itu baik, tentu mereka telah mendahului kita dalam hal itu.
3. Terdapat unsur tasyabbuh dalam
demonstrasi
Dikarenakan sejarah islam tidak mengenal adanya demonstrasi, maka jelas hal ini meniru orang kafir yang pertama kali melakukan hal ini. Tasyabbuh atau menyerupai jelas hukumnya dalam Islam.
4. Menyimpan kemungkaran yang sangat banyak
Seperti turunnya para perempuan ke jalan, yang seharusnya dilindungi di dalam rumah. Demikian juga anak-anak. Serta memungkinkan terjadinya ikhtilath (bercampurnya laki-laki dan perempuan). Belum lagi kata-kata kasar berupa celaan, umpatan keji dan omongan-omongan tidak pantas yang dikhawatirkan keluar dari mulut para peserta demo? Masyaa Allah.....
Masih banyak lagi mudharat dari mengikuti demo ini. Mungkin ada sedikit manfaat dari berdemo namun dalam Islam, apabila suatu hal yang mudaharatnya lebih banyak daripada faedahnya, maka hal tersebut patut ditinggalkan. Semoga mampu menambah pengetahuan dan bermanfaat.
Kesimpulan: Hukum seharusnya sesuai Al Quran dan Hadits untuk penghina Al-Quran adalah dibunuh. Namun karena hukum yang berlaku di Indonesia adalah hukum thagut buatan manusia, maka hendaknya kita bersabar dan mendo'akan pak Ahok agar diberi hidayah. Karena sesungguhnya senjata terkuat seorang muslim adalah do'a. Bukannya turun ke jalan untuk berdemonstrasi.
Itu saja dari ana. Yang benar datangnya dari Allah swt., yang salah datangnya dari ana ataupun syaithan. Tunggu kembali edisi berikutnya dari blog ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Komentar
Posting Komentar